Katup solenoid banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kegagalan katup solenoid akan secara langsung mempengaruhi kerja katup pengalih dan katup pengatur.
1. Kebocoran udara: Kebocoran udara akan menyebabkan tekanan udara tidak mencukupi sehingga menyulitkan pembukaan dan penutupan katup paksa. Penyebabnya adalah gasket rusak atau spool sudah aus sehingga menyebabkan beberapa helium berlubang. Ketika menangani kegagalan katup solenoid pada sistem switching, waktu yang tepat harus dipilih, dan katup solenoid harus diproses ketika daya hilang. Jika pemrosesan tidak diselesaikan dalam satu celah peralihan, sistem peralihan dapat ditangguhkan dan ditangani.
2. Katup solenoid macet: jarak antara selongsong katup geser katup solenoid dan inti katup sangat kecil (kurang dari 0,008 mm), dan umumnya merupakan rakitan satu bagian. Jika ada kotoran mekanis atau oli pelumas terlalu kecil, mudah tersangkut. . Cara pengobatannya bisa dengan menggunakan kawat baja yang dibobol dari lubang kecil kepala agar memantul kembali. Solusi mendasarnya adalah dengan melepas solenoid valve, melepas sumbat katup dan selongsong inti katup, serta membersihkannya dengan CCI4, sehingga inti katup dapat bergerak secara fleksibel di dalam selongsong katup. Saat membongkar, perhatikan urutan perakitan masing-masing komponen dan posisi kabel eksternal, sehingga dapat dipasang kembali dan disambungkan dengan benar, dan periksa apakah lubang injeksi kabut oli tersumbat dan oli pelumas mencukupi.
3. Terminal katup solenoid longgar atau ujung kabel terlepas, katup solenoid tidak diberi energi, dan ujung kabel dapat dikencangkan.
4. Kumparan katup solenoid terbakar. Kabel katup solenoid dapat dilepas dan diukur dengan multimeter. Jika rangkaian terbuka, kumparan katup solenoid akan terbakar. Penyebabnya adalah kumparan yang lembab sehingga menyebabkan isolasi yang buruk dan kebocoran magnet sehingga menyebabkan arus pada kumparan terlalu besar dan terbakar, sehingga perlu dilakukan pencegahan agar air hujan tidak masuk ke dalam solenoid valve. Selain itu, pegas terlalu keras, gaya reaksi terlalu besar, jumlah lilitan kumparan terlalu kecil, dan gaya hisap tidak cukup untuk menyebabkan kumparan terbakar. Untuk penanganan darurat, tombol manual pada koil dapat diputar dari posisi “0” ke posisi “1” selama pengoperasian normal, sehingga menyebabkan katup terbuka.